|
Hampir
semua orang di dunia ini dapat dipastikan mengenal kata yang paling populer
yaitu kata “cinta”, sebab semua
orang membicarakannya, remaja, orang tua bahkan anak-anak pun telah pandai
menyanyikannya, lagu cinta begitu lekat dalam diri mereka.
Begitu populernya kata cinta
ini, lihatlah hampir semua media massa turut mengekspose, koran, majalah,
radio terutama TV yang menayangkan film-film cerita mulai dari telenovela,
sinetron, layar emas, layar perak, mega India yang memakai menu utamanya
cinta. Begitu juga puisi, syair, cerpen, novel, buku-buku cerita dari komik
hingga sejuta roman selalu ditaburi dengan kata-kata cinta.
|
Sulit memang kita melepaskan
diri dari istilah cinta ini sudah begitu lekat dihati kita, sudah merasuk ke
tulang sum-sum dan mengalir dalam urat nadi. Namun pernahkah kita merenungi apa
itu sebenarnya cinta, konkritkah ia atau abstrakkah ia ?
Cinta. Acapkali ketika kata
ini disebut, jiwa manusia pun bergetar, terbuai oleh perasaan indah nan mulia.
Seakan tersiram oleh keindahan cinta yang berbaur dengan keharuman minyak
mewangi. Orang yang dimabuk cinta seakan tak puas bila tak bermandikan air
hujan nan bersih-suci, disiram oleh tangan kasih sayang, dan ia pun seakan
terbang nun jauh di atas sana .
Orang Yunani kuno
mengkhayalkan Dewi bernama “Amour” itulah menurut mereka dewi cinta, dialah
yang menaruh rasa cinta dihati manusia dengan lambang hati berwarna merah muda,
kepercayaan seperti ini hanya sekedar dugaan tanpa alasan. Cinta sebenarnya
telah ada dalam setiap diri kita sejak kita lahir, artinya itu adalah pembawaan
manusia. Dialah Allah Yang Maha Mulia memberikan perasaan cinta kepada kita,
Allah tidak pernah membuat Dewi bernama Amour ataupun Dewa-Dewi yang lainnya,
Maha Suci Allah apa yang mereka sekutukan.
Cinta secara umum identik
dengan suka atau senang, tapi rasa cinta ini dibarengi dengan harapan pada yang
disukai itu serta ada kekhawatiran kehilangan dia. Dengan kata lain cinta
adalah paduan antara suka, hasrat, dan takut yang terletak di hati manusia.
Cinta, adalah persoalan hakiki
manusia. Dengan cinta, manusia bisa takwa, romantis, dan bisa pula brutal.
Karena itulah, cinta perlu ditata, agar berjalan di jalur Ilahi, yang
membuahkan kedamaian di dunia juga di akhirat.
Lalu bagaimana untuk
mengelolanya agar membawa kedamaian ? lslam punya resepnya. Cinta pada Allah,
pada Rasulullah saw, dan Jihad fi sabilillah adalah cinta yang menduduki
peringkat utama. Bila cinta seperti ini diterapkan dalam kehidupan keseharian,
maka akan membawa manusia pada Islam yang lebih total. Ia akan memetik hakikat
cinta yang sebenarnya. Ia hanya takut pada Sang Pencipta, Allah SWT. Pangkat, jabatan
ataupun wanita takkan mempu mengusiknya, juga keluarga dan handai taulan.