Apa
kabar, Yang?
Semoga makin berpeluh cinta-Nya.
Apa kabar hati?
Semoga selalu bersih dari noda.
Apa kabar iman?
Semoga kian menapak menapak maju.
Keep Allah in your heart,
And may He always loves you.
Kangen ...
eramuslim - Bait di atas
adalah isi sebuah SMS yang saya terima dari seorang sahabat. Malam-malam,
menjelang tidur. Saya kontan tersenyum. Mengingat perjumpaan hari itu
dengannya. Tidak ada yang istimewa, sebab esok hari pun kami pasti akan
berjumpa lagi. Ia, sahabat itu, adalah teman sekantor saya.
Senyum
saya malam itu, juga sebab mengingat sebuah hal kecil yang seringkali saya
alami. Dengan teman-teman dan sahabat saya. Hal sepele, namun berarti besar.
Sering dilupakan dan bahkan tak lagi menjadi sesuatu hal yang penting, namun
setiap kali merasakannya, pengaruhnya begitu besar. Sebuah perhatian.
Dulu,
saya sering menganggap penting sebuah momen hari ulang tahun. Mengapa? Sebab
pada hari itu, sekian banyak teman dan sahabat yang menghampiri, menyalami,
memeluk, dan untaian doa mereka sampaikan lewat lisan, telepon, atau hanya
mengirimkan SMS. Kalau ada satu dua orang yang lupa atau tidak 'berpartisipasi',
apalagi bila ia adalah teman dekat, rasanya ada yang kurang. Mungkin juga
terbersit perasaan kecewa. Walaupun hanya satu hari, tapi begitu membahagiakan
rasanya. Sepertinya, hari itu bertabur cinta.
Bila
memar yang bertalu/
Bila gebyar sendu yang menderu/
Dan jika pilu yang menyergapmu/
Maka temukan penawar dalam khusyu-mu/
Maka lerai gundahmu dalam pintamu/
Di penghujung malam.
Bila gebyar sendu yang menderu/
Dan jika pilu yang menyergapmu/
Maka temukan penawar dalam khusyu-mu/
Maka lerai gundahmu dalam pintamu/
Di penghujung malam.
Seorang
sahabat, ia selalu hadir kapan saja dibutuhkan. Walau tak ada sosoknya, walau
hanya untaian doa yang ia kirimkan. Seorang sahabat, memberikan banyak dan lagi
tak meminta apa-apa. Bait di atas, adalah satu lagi SMS yang saya terima
darinya.
Dulu,
saya pikir, seorang sahabat yang baik adalah yang selalu mengikuti apa yang
saya mau. Yang selalu mendukung segala yang saya perbuat dan lakukan. Yang
memberikan dan mengajak saya untuk mendapatkan kesenangan dan lagi kesenangan.
Suatu
hari, seorang sahabat saya di kampus berkata,
"Seneng
banget deh kalau datang ke kampus. Aku bisa melihat kalian, walau kita nggak
ngobrol, tapi lihat kalian ada di sana ,
itu udah bikin aku bersemangat!"
Ya,
bukankah seorang muslim yang baik adalah apabila saudaranya melihat wajahnya,
maka akan mengingatkan saudaranya itu kepada Allah? Yang tak sekadar memberikan
kita kesenangan dalam keseharian? Tapi juga dengan tegas mengingatkan kala kita
melakukan kesalahan. Yang tak sekadar menjadikan kita teman main dan
menghabiskan waktu? Tapi juga menjadi penyejuk hati dan penegur diri saat hati
ini beku.
...
dan rinduku untukmu
selalu berderu
dalam gairahku
menuju cinta Rabb-ku,
lewat lisanku,
sampaikan doaku-
dalam malamku-
untukmu
selalu berderu
dalam gairahku
menuju cinta Rabb-ku,
lewat lisanku,
sampaikan doaku-
dalam malamku-
untukmu
Bait
di atas, adalah isi SMS yang saya kirim kepadanya, malam itu.
Perhatian-perhatian itu, cinta itu, sekarang, rasanya saya bisa mendapatkannya
setiap hari. Sebab cinta tak mengenal waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar