Menjadi
baik dalam segalanya adalah dambaan tiap orang. Menjadi cantik, lembut, ramah,
baik hati, bijaksana, lapang dada, dermawan, menyenangkan, sabar, tegar,
cerdas, pintar, menarik hati, enak dipandang, enak dijadikan teman curhat dan
semua kebaikan lainnya
Berbahagialah
mereka yang mewarisi gen-gen kebaikan dari orang tuanya. Berbahagialah mereka
yang dibesarkan dalam lingkungan yang baik. Berbahagialah mereka yang
mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tua dan sekolahnya. Hingga ia
tumbuh dewasa dalam kebaikan, tanpa pergolakan jiwa yang berarti, tak perlu
lagi menghadapi dilema dan menyesali perjalanan hidupnya sendiri.
Namun
bagaimana dengan mereka yang menjalani proses hidup sebaliknya? Rasanya begitu
berat. Begitu pedih. Begitu nyeri. Begitu menyesakkan. Saat kebencian itu
hadir. Saat ketidak sukaan melingkupi. Saat ketidak mengertian memenuhi. Saat
ketidak berdayaan menghantui. Terhadap diri sendiri. Mengapa aku buruk rupa?
Mengapa keluargaku berantakan? Mengapa aku tidak cerdas? Mengapa aku selalu
gagal? Mengapa aku tidak disukai teman-temanku? Mengapa perjalanan hidupku
seperti ini? Mengapa aku selalu naif? Mengapa aku selalu salah? Mengapa? Dan
banyak mengapa lainnya...
Ketika
semua perasaan itu hadir dan melibas diri, hidup menjadi sangat sulit. Dunia
menjadi teramat gelap. Hingga segala tentang diri kita pun terasa bernuansa
pekat. Kita buruk dan hanya orang lain yang baik. Dan kita pun ingin terbang,
pergi dan menjadi orang lain atau malah terpuruk saja di dalam bumi.
Pernahkah
kemudian kita terpikir: Betapa kasihan 'makhluk kecil' di dalam sana. Sesosok
'diri' yang disadari atau tidak, dibenci oleh dirinya sendiri. Mungkin jasad
sang diri memang tidak cakep. Mungkin pribadi sang diri memang tidaklah
menyenangkan. Mungkin perjalanan hidup sang diri cukup menyebalkan. Namun sang
diri tetap butuh cinta. Agar dengannya dia tumbuh dan berkembang ke arah
kebaikan. Berapa banyak cerita tentang seseorang yang berubah menjadi lebih
baik karena merasa dicintai? Berapa banyak orang yang termotivasi karena
dicintai? Betapa banyak orang yang ingin diterima apa adanya? Dicintai
setulusnya? Dan cinta itu, at very first, hanya pemilik 'diri' lah yang
harus memberikannya. Jika bukan kau, siapa lagi? Engkau yang paling mengerti
dirimu sendiri. Maka engkau lah yang paling layak, paling berhak dan paling
berwenang mencintai dirimu sendiri.
Cintailah
dirimu sendiri. Beri penghargaan. Beri pujian untuk keistimewaan-keistimewaan
dalam dirimu sendiri Terimalah ia apa adanya. Pahami kelemahan-kelemahannya.
Lihat kembali perjalanan hidupmu ke belakang. Mungkin kau akan melihat banyak
kesalahan. Mungkin kau akan menemukan banyak kenaifan. Mungkin kau akan
menjumpai banyak hal memalukan. Mungkin kau akan menemukan banyak kegetiran.
Ketidaksukaan. Seperti halanya kau ingin orang lain menerima dirimu apa adanya,
maka kau harus memulainya dari dirimu sendiri. Terimalah dirimu apa adanya.
Cintai ia. Sungguh cinta itu akan menjadi kekuatan besar untuk membangun diri.
Cinta
itu, akan mengarahkan jiwamu terus menerus bergejolak. Cinta itu akan mewadahi
hatimu terus menerus bergolak. Cinta itu akan mendamaikan perasaanmu yang tak
pernah berhenti dan mati. Cinta itu akan membuatmu terus berusaha memperbaiki
diri. Cinta itu akan membuatmu bangga dengan perjuangan yang telah kau lakukan.
Cinta itu akan menjagamu dari membandingkan diri dengan orang lain serta lebih
memilih membandingkan diri sendiri yang sekarang dengan beberapa waktu
serbelumnya.
Maka
kemudian dirimu akan sanggup berkata, "Mungkin aku yang sekarang masih
belum sebaik orang pada umumnya. Mungkin aku yang sekarang belum sebaik manusia
muslim yang sesungguhnya. Tapi akau tahu aku yang sekarang adalah aku yang
lebih baik dari aku sebelumnya. Dan aku bangga karena untuk menjadi aku yang
sekarang kulewati dengan penuh air mata. Aku bangga dengan diriku yang sekarang
karena akau telah menempuh prosesnya."
Jika tak ada yang
mencintaimu kini, bisa jadi itu karena engkau bahkan tak mencintai dirimu
sendiri. Karena itu, cintailah dirimu sendiri. Karena dari sana kau akan bisa
mencintai dan dicintai orang lain