Kamis, 30 Juli 2015

Meraih Haji Mabrur

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Q.S:Al Baqarah/2:197)”

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Makkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (Q.S: Ali ‘Imran/3 :96 )”

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S: Ali ‘Imran/3: 97)”


ManajemenQolbu.Com : Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin  .Saudaraku yang baik, Allah memerintahkan kita untuk melakukan ibadah haji yang sarat dengan pengorbanan waktu,tenaga,pikiran, dan harta. Dan ini bisa merupakan puncak daripada ibadah yang bernilai amat tinggi ganjarannya, karena jaminan ampunan dan balasan surga yang dijanjikan Allah SWT bagi orang yang hajinya mabrur .

Perjalanan haji merupakan idaman setiap muslim agar bisa menyempurnakan ke Islamannya, dan memang Allah memerintahkan ibadah haji kepada manusia untuk kebaikan bagi yang bersangkutan dan juga bagi  lingkungannya.

Bayangkanlah,dalam ibadah haji ini untuk orang Indonesia paling tidak 22 hari sampai 40 hari digunakan untuk beribadah  , lepas dari urusan duniawi. Yang ada hanya konsentrasi untuk ibadah dan bertaubat untuk membersihkan diri, kalau konsentrasi ini ditingkatkan lagi untuk terus belajar dan terus berusaha memperbaiki kualitas diri. maka jika 200 ribu orang yang mengikuti “pelatihan” ini dengan sebaik-baiknya dan kemudian mereka kembali ke Indonesia ,Subhanalloh 200 ribu orang dapat berbuat banyak untuk perubahan negeri ini.

Seharusnya setiap kepulangan jemaah haji ke tanah air diikuti pula oleh kedatangan ratusan ribu motor penggerak yang baru untuk perbaikan moral bangsa. Karena haji yang mabrur salah satu alat ukurnya adalah perubahan akhlak. Mudah-mudahan akan terjadi perbaikan dalam sistem haji kita, sehingga setiap kepulangan jamaah haji ke tanah air dapat menjadi ragi yang membawa perubahan bagi lingkungannya.Insya Allah

Bagaimana sebenarnya langkah yang harus diambil untuk meraih haji yang mabrur ? syarat yang pertama adalah Niat yang lurus, karena "Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya."(HR. Bukhari, Muslim) Karena ada juga orang yang beribadah haji hanya karena ingin disebut haji, atau berniat haji karena ingin adanya pujian atau gelar haji. Kemudian ada juga orang yang beribadah haji bukan kepada Allah tetapi karena pengaruh atau tekanan lingkungan misalnya lingkungan pengajian atau lingkungan kerja, dia merasa malu karena belum haji.

Ada juga contoh lain , yaitu  orang yang  niat haji karena penasaran dan bukan berniat untuk ibadah tetapi untuk tahu saja, untuk shoping, refreshing atau bahkan ada yang haji dengan itikad yang buruk dibalik berhaji misal setelah selesai haji berharap dinaikkan jabatan..Jelas kalau niat-niat seperti ini ibadah hajinya tidak akan diterima.Naudzubillahi min dzalik

Syarat berikutnya untuk meraih haji mabrur itu ialah uang yang digunakan harus halal, karena seperti membuat kue tidak boleh dibuat dengan telur busuk, memang ingin membuat kue itu niatnya baik tapi jika di buat dari telur yang busuk tentu akan busuk pula hasilnya.Begitupun dengan berhaji tidak boleh niat baik untuk berhaji tetapi biayanya merupakan hasil mencuri atau bahkan korupsi.

Selain dilandasi niat yang lurus, dan sumber keuangan yang halal dalam beribadah haji itu amal yang dilakukan harus benar tidak boleh mengarang. Artinya setiap amal ibadah yang dilakukan harus dilandasi tuntunan Allah dan Rasul-Nya.Demikian sedikit uraian tentang haji, semoga kita semua diberikan kesempatan oleh Allah untuk diundang ke Baitullah-Nya dan Semoga saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah haji tahun ini digolongkan sebagai haji yang mabrur, Amiin.Wallahu a’lam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar