Seorang pembunuh yang amat kejam telah menghabisi nyawa sembilan puluh
sembilan orang. Ia merasa sangat menyesal. Ia mendatangi seorang alim dan
bercerita tentang masa lalunya yang kelabu itu. Ia mengutarakan maksudnya untuk
bertaubat dan menjadi orang yang lebih baik. Aku ingin tahu; apakah Tuhan akan
mengampuniku?? ia bertanya.
Sang alim rupanya belum cukup banyak belajar. Ia menjawab, Tentu saja kau tak
akan diampuni-Nya. Kalau begitu, ujar si pembunuh, lebih baik kau juga kubunuh saja
sekalian. Ia pun membunuh alim itu. Kemudian ia bertemu orang alim lain. Ia
mengatakan telah membunuh seratus orang. Aku ingin tahu, tanyanya, apakah Tuhan
akan mengampuniku jika aku bertaubat?
Alim kedua ini lebih bijak dari yang pertama. Ia menjawab, Tentu saja kau
akan diampuni. Bertaubatlah sekarang juga. Aku hanya punya satu nasihat
untukmu; jauhilah teman-temanmu yang jahat dan bergabunglah dengan orang-orang
yang saleh, karena teman yang jahat akan mendekatkanmu kepada dosa.
Orang itu lalu bertaubat dan menyesali dosa-dosanya. Ia menangis memohon
ampunan Tuhan. Kemudian ia pun menjauhi teman-temannya yang jahat dan pergi
mencari perkampungan tempat orang-orang saleh tinggal. Namun ketika ia berada
di perjalanan, ajalnya tiba.
Malik, Malaikat Penjaga Neraka, dan Ridwan, Malaikat Penjaga Surga, sama-sama
datang untuk menjemput ruhnya. Malik berkata bahwa orang itu adalah pendosa
besar dan tempatnya di neraka jahanam. Tetapi Ridwan juga mengklaim bahwa orang
itu layak masuk surga. Malaikat Ridwan berkata, Orang ini bertaubat dan telah
memutuskan untuk menjadi orang baik. Ia sedang menempuh perjalanan ke kampung
tempat tinggal orang-orang saleh ketika ajalnya tiba.
Kedua malaikat itu pun berdebat. Jibril datang untuk menyelesaikan masalah.
Setelah mendengar pernyataan dari kedua malaikat, Jibril memutuskan, Ukur
jaraknya. Jika tanah tempat mayatnya berada lebih dekat kepada orang-orang
saleh, maka ia masuk surga; namun jika letak mayatnya lebih dekat kepada
orang-orang jahat, ia harus masuk neraka.
Karena bekas pembunuh itu baru saja meninggalkan tempat orang jahat, ia masih
terletak dekat sekali dengan mereka. Tetapi karena ia bertaubat dengan amat
tulus, Tuhan memindahkan tubuhnya dari tempat ia meninggal ke dekat
perkampungan orang saleh. Dan hamba yang bertaubat itu pun diserahkan ke
dekapan malaikat penjaga surga.
Tuhan bersabda, Jika hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku satu hasta, Aku
akan mendekatkan diri kepadanya satu siku. Apabila dia kembali kepada-Ku sambil
berjalan, Aku akan menyambutnya sambil berlari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar